ANOMAN
Anoman
Perbancana Suta. Kera berbulu putih sakti mandraguna, mempunyai kuku
Pancanaka. Putra Hyang Pawana Guru (Batara Bayu) dan Dewi Anjani.
Menjadi
senapati (panglima tentara) di Kerajaan Kiskenda. Pada saat perang
Alengka, Anoman membantu Batara Rama melawan Rahwana dan bala
tentaranya. Anoman pula yang membinasakan Rahwana dengan menjepit tubuh
Rahwana dengan dua gunung kembar Sonara-Sonari. Ia juga memiliki umur
yang sangat panjang, karena ditugasi menyimpan sukma Rahwana di dalam
cupunya.
Memiliki beberapa ajian: Aji Bayubajra (mengeluarkan
angin puyuh sebesar-besarnya), Aji Mundri, Aji Kemayan, Aji Pameling,
Aji Sepiangin (lompat tinggi bahkan terbang), Aji Triwikrama (tubuh
menjadi besar), Bayu Rota (kekuatan atau kecepatan secepat angin), Sirna
Bobot (aji untuk meringankan tubuh saat terbang atau pun loncat).
Sejak kecil dibawa oleh Batara Bayu ke Panglawung untuk dididik ilmu pengetahuan dan perang yang dibantu oleh dewa-dewa lainnya.
ARJUNA
Arjuna adalah putra Pandu yang ketiga dari ibu Dewi Kunti. Disebut juga panengah Pandawa.
Tinggal di Madukara, bagian dari kerajaan Amarta.
Berparas tampan, banyak disukai wanita.
Memiliki senjata pusaka keris Pancaroba, Ali-ali Ampal dan panah Pasopati.
Arjuna sangat taat kepada gurunya, yaitu Resi Drona dari kerajaan Astina.
Memilika putra salah satunya adalah Abimanyu.
ASWATAMA
Aswatama
adalah putra Resi Drona (guru Pandawa dan Kurawa). Putra satu-satunya,
menjadikan Aswatama sangat disayang oleh ayahnya.
BAMBANG KACA
Bambang Kaca adalah putra Gatotkaca.
Setelah
masa Bratayuda, Astina kembali dikuasai pihak Pandawa. Parikesit, cucu
Arjuna, menjadi raja saat itu. Sedangkan Bambang Kaca menjadi benteng
pertahanan negara Astina.
Mengenakan pakaian Kre Antakusuma (milik ayahnya). Suaranya pun mirip sekali dengan ayahnya.
BATARA BAYU
Bayu berarti angin. Batara Bayu adalah Dewa yang menguasai angin. Dia tinggal di Kahyangan Pangwalung.
Ayahnya bernama Batara Guru. Ibunya bernama Dewi Uma. Istrinya bernama Dewi Sumi
Nama lain dari Batara Bayu adalah Batara Pawana Guru, Batara Prabancana, Batara Maruta.
Batara
Bayu memiliki beberapa ajian. Salah satunya adalah Aji Bayubajra. Yakni
bisa mengeluarkan angin puting beliung untuk menyerang lawannya.
Dia
memiliki beberapa murid. Anoman (monyet putih) dan Bima (Pandawa yang
ke-2). Mereka memiliki Kuku Pancanaka, yakni senjata pada kuku ibu
jarinya. Coba perhatikan pada kuku jempolnya (Batara bayu, Anoman,
Bima).
BIMA
Bima adalah putra Pandu yang kedua dari ibu Dewi Kunti. Menikah dengan Arimbi. Bima adalah ayahanda Gatotkaca.
Memiliki kuku pancanaka.
Ada
seekor ular di lehernya. Jika Bima berbohong maka ular tersebut akan
menggigit lehernya. Sehingga Bima dikenal dengan karakter yang tidak
pernah berbohong.
SEMAR BADRANAYA
Semar
Badranaya adalah penjelmaan dewa, yakni Batara Ismaya. Istrinya bernama
Sutiragen putra Raja dari kerajaan Sekarnumbe. Anaknya bernama Cepot,
Dewala dan Gareng.
Di Sawarga Maniloka dia mempunyai anak yaitu Batara Surya (dewa matahari).
Ia adalah tokoh wayang yang paling sakti dari semua tokoh wayang.
Semar
berkulit hitam, (seperti buah manggis / manggu yang telah hitam berarti
telah matang) melambangkan telah dewasa atau matang baik dalam mental
dan pemikiran.
Berwajah putih. Wajah adalah cerminan dari hati. Semar berhati putih, suci, bersih.
Berkantong
kosong. Semar kosong atau bersih dari sifat sirik pidik jail kaniaya
iren panastren dudumpak rurumpak ngupat sumuat ujug riya takabur nyaci
maki siksik belik teu kaopan teu payaan bedegong buntangul buraong kedul
dan lain sebagainya. Intinya kosong dari sifat-sifat buruk manusia.
Mempunyai
bentuk unik. Disebut pria tapi berbuah dada dan berbokong besar.
Disebut wanita tapi berjakun. Disebut masih anak-anak atau muda tetapi
berkulit keriput. Disebut sudah tua tetapi berkuncung di kepalanya.
Bermakna setiap manusia baik pria, wanita, orang tua atau anak-anak muda
seharusnya berhati bersih, suci seperti putihnya wajah semar.
SASTRAJINGGA / SI CEPOT
Sastrajingga
alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan
Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung).
Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik
ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap
memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan
oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama
Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang
untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu
nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan
sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa
ikut dengan bersenjata bedog alias golok. Dalam pengembangannya Cepot
juga punya senjata panah. Para denawa (raksasa/buta) biasa jadi
lawannya.
Sastrajingga merupakan tokoh panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra
adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh
wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai
rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya
dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena
kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya menjadikan si Cepot sebagai kokojo /
tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar
ditulis atas nama Cepot.
DAWALA
Dawala
adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya
dan Sutiragen. Sangat setia menemani kakaknya Cepot kemana pun pergi.
GARENG
Gareng
adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya
dan Sutiragen. Gareng biasanya selalu di rumah saja membantu ibu
Sutiragen melakukan berbagai pekerjaan rumah.
GATOTKACA
Gatotkaca, salah seorang tokoh dari epos Mahabharata. Putra Arya Bima & Arimbi. Bima memberi nama anaknya itu Jabang Tutuka.
Gatotkaca
sakti mandraguna dengan segala ilmu dan aji-aji pamungkasnya seperti
Brajamusti, Krincing Wesi, Bajingiring, Garuda Ngapak dan sebagainya.
Dipercaya menjadi panglima perang negara Pringgadani. Dikenal dengan julukan otot kawat, tulang baja, daging besi.
Lebih dari itu dia pun memiliki jiwa seni yang tinggi. Dikenal pula sebagai pembuat arca, patung-patung dari batu.
Gatot
kaca sendiri memiliki banyak nama pemberian dewa. Namun yang dipakai
adalah nama Gatotkaca, nama pemberian dari Batara Guru saat di sawarga
maniloka.
Saat umur 3 tahun, Jabang Tutuka diutus Batara Guru
untuk melawan Naga Percona. Tapi sayang, Tutuka mati di tangan Naga
Percona setelah ia menendang mata Naga Percona hingga buta sebelah
matanya.
Untuk itu Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan
Batara Bayu untuk memasukan jasad Tutuka ke kawah Candradimuka. Tutuka
dicetak ulang berganti wujud menjadi Gatotkaca.
BATARA GURU
Batara Guru adalah putra Sanghyang Tunggal.
Merajai 3 alam. Alam Marcapada, alam Madyapada, dan alam Mayapada.
BATARAKRESNA
Batara
Kresna adalah raja kerajaan Dwarawati dan merupakan titisan Dewa Wisnu,
ditugaskan untuk menyelesaikan segala macam permasalahan yang terjadi
di muka bumi.
Kakaknya bernama Prabu Baladewa, seorang raja dari kerajaan Manduraharja.
Mempunyai
alat Gambar Lopian yang bisa melihat keadaan di seluruh belahan penjuru
dunia dan senjata Cakra, panah yang bisa menghancurkan apa saja.
Nama lain Batara Kresna:
Padmanaba
Danardana
Harimurti
Kesawasidi
KUMBAKARNA
Kumba
artinya panjang. Karna artinya telinga. Kumbakarna artinya seseorang
yang memiliki telinga panjang. Kumbakarna adalah adiknya Prabu Rahwana.
Selama di istina kerajaan kerjanya hanya tidur. Dia tidur selama 6
bulan. Satu tahun hanya bangun 2 hari. Makan sebanyak 2 gunung, kemudian
tidur kembali selama 6 bulan begitu seterusnya.
Kumbakarna sakti mandraguna memiliki Aji Bekah, bisa mengeluarkan angin topan dari mulutnya.
Ketika
Prabu Rahwana menculik Dewi Shinta (istri Batara Rama) untuk dijadikan
istrinya, Kumbakarna adalah salah satu yang menentang
kebijakan/keinginan sang raja. Ketika dia ikut berperang pun sebetulnya
bukan untuk mendukung keinginan Prabu Rahwana tapi untuk membela
negaranya yang terancam bahaya karena diserang oleh pasukan Batara Rama
yang dipimpin oleh Anoman monyet putih.
Dia gugur dengan tragis.
Hidungnya lepas digigit dan telinganya juga lepas di cakar oleh Prabu
Sugriwa, raja Gua kiskenda. Kaki dan tangannya putus dipanah oleh
Laksmana. Dia gugur di pelukan adiknya yang ikut berperang di barisan
Batara Rama.
Kumbakarna memiliki anak kembar, Kumba Aswandi dan
Aswandi Kumba. Kedua anak kembar tersebut gugur membela negaranya persis
seperti ayahnya Kumbakarna. Mereka gugur di tangan Anoman monyet putih.
Kumbakarna dikisahkan dalam cerita "Kumbakarna Gugur".
NAKULA & SADEWA
Nakula adalah putra Pandu yang keempat. Disebut juga Pandawa yang ke-empat. Memiliki saudara kembar yaitu Sadewa.
Sadewa adalah putra Pandu yang kelima. Disebut juga Pandawa yang kelima. Memiliki saudara kembar yaitu Nakula.
PRAHASTA
Prahasta
adalah patih dari kerajaan Alengka. Raja Alengka saat itu Prabu
Rahwana. Patih Prahasta adalah paman Prabu Rahwana dan kumbakarna. Dia
gugur dalam membela negara ketika Alengka perang melawan Batara Rama.
RAHWANA
Prabu
Rahwana, atau Prabu Dasamuka, adalah raja dari Kerajaan Alengkadirja.
Sebuah kerajaan dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.
Prabu
Rahwana adalah raja sakti mandraguna. Ia yang membuat gugur Bambang
Sumantri, patih kerajaan Mayespati yang dirajai Prabu Arjuna Sastrabahu.
Ia
memiliki beberapa ajian. Aji Pancasona, pukulan yang sangat keras. Aji
Rawarontek, manakala salah satu organ tubuhnya terputus kemudian jatuh
ke tanah maka saat itu juga organ tubuhnya tersebut tersambung kembali
dengan tubuhnya seperti sedia kala. Aji Dasamuka, memiliki 10 nyawa.
Rahwana
binasa oleh Batara Rama, dikarenakan menculik Dewi Sinta (istri Batara
Rama). Ia dijepit oleh dua gunung kembar yang mana merupakan perwujudan
dari dua orang kembar anaknya, yakni Sonara Sonari. Kemudian sukmanya
ditunggui oleh Anoman, monyet putih.
PRABU BATARA RAMA
Prabu Batara Rama atau Sri Rama atau Ramawijaya adalah raja dari kerajaan Ayodya. Putra prabu Dasarata.
Beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili.
Semasa muda bernama Raden Regawa. Mendapat nama Rama setelah berhasil mengalahkan Rama Bergawa.
PRABU YUDISTIRA
Yudistira adalah putra Pandu yang pertama dari ibu Dewi Kunti.
Ia adalah raja Amarta.
Ialah yang memegang pusaka sakti Layang Jamus Kalimusada.
- (wayanggolek.net) -
Ia adalah raja Amarta.
Ialah yang memegang pusaka sakti Layang Jamus Kalimusada.